porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme tanah, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, memudahkan pertumbuhan akar tanaman, menyimpan air tanah lebih lama, meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia, dan bersifat multi lahan karena dapat digunakan di lahan pertanian, perkebunan, reklamasi ) adalah pupuk kimia yang memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk ammonium). Menurut Setyaningtyas,N (2008) jika dibandingkan dengan pupuk organik, pupuk anorganik mempunyai beberapa kelebihan dan keburukan. Kelebihan pupuk anorganik adalah : 1. Sp36 pupuk ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan kadmium. Selain itu, penggunaannya juga tidak menyebabkan pencemaran air tanah dan air permukaan. Kekurangan Penggunaan Sp36 Pupuk pada Tanaman. 1. Penggunaan yang berlebihan dapat merusak lingkungan.
1. Kondisi ekonomi. Salah satu alasan kenapa para petani tetap menggunakan pupu kimia atau anorganik ini adalah karena kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini cukup memprihatinkan. Para petani merasa berat jika harus membeli pupuk organik yang tidak bersubsidi. Sebagaimana kita ketahui bahwa pupuk kimia ini rata-rata sudah bersubsidi, jadi

Panen Cepat, Tanah Rusak. Bahaya Pupuk Kimia – Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu meningkatkan pasokan nutrisi penting yang meningkatkan pertumbuhan tanaman dan vegetasi di dalam tanah. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non

Meskipun begitu pupuk organik memiliki banyak kelebihan yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat melepaskan ketergantungan petani dari dunia luar dalam hal ini pabrik pupuk. Dengan membiasakan kembali penggunaan pupuk organik akan menjadikan petani tidak menjadi tidak terombang-ambingkan oleh uiN4Gs. 322 56 21 445 305 59 16 37 55

kelebihan dan kekurangan pupuk kimia